Sabtu, 01 Januari 2011

ETIKA BISNIS PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh jumlah konsumen dan produsen sangat banyak dan tidak terbatas. Ciri-ciri pokok persaingan sempurna adalah sebagai berikut: Banyak penjual dan pembeli
Dalam pasar persaingan sempurna pengaruh individual sangat relatif kecil. Dengan demikian, penjual individu tidak mempunyai pengaruh terhadap harga penjualan mereka karena harga tersebut ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran.
Kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna.
a. Kelebihan
1. pembeli dan penjual bebas dalam membeli atau menjual.
2. Barang yang tersedia banyak.
3. Pembeli dan penjual sama-sama mengetahui baran yan diperjual belikan.
b. Kekurangan
1. Keterbatasan dalam menantukan pilihan karena barang yang diperjual belikan homogen.
2. Tidak bisa mengembangkan teknologi karena keuntungan yang didapat normal atau kecil.
3. Tidak berani dalam menentukan harga yang sesuai dengan keinginan.
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :
a. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal;
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual;
c. Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative;
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.
SUMBER :
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/pasar-persaingan-sempurna-perfect.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pasar-persaingan-sempurna-3/

ETIKA BISNIS PADA PASAR OLIGOPOLI

Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari para pesaing mereka. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel.
Ciri-ciri pasar oligopoli
Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar. Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak. Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.
Macam-macam oligopoli
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.

Sumber :
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html
http://www.neraca.co.id/2009/11/30/pasar-oligopoli-2/
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=132&uniq=769